top of page
Search

[3.3, Stalin] STALIN OUT FOR THE KILLIN' (Masa Tua -- Saat PD II)

  • Writer: hi(story)-teller
    hi(story)-teller
  • Feb 7, 2018
  • 4 min read

Updated: Feb 13, 2018

pakta; beberapa perintah terkenal; dipertanyakannya sosok seorang ayah (berpikir rasional?); kalahnya Nazi; pertemuan dengan para negara aliansi.

ree

Stalin ingin menjaga kenetralan Soviet saat Perang Dunia II karena ia ingin saat perang usai, Soviet menjadi satu satunya kekuatan besar di Eropa. Ia juga sadar bahwa Soviet harus menjaga kedaulatannya dari ancaman Nazi, Jerman; dan juga Jepang yang terus melakukan ekspansi. Karena ancaman tersebut Stalin ingin menambah kekuatan militernya dengan cara bekerja sama dengan Jerman dengan menandatangani:


#Pakta_Molotov_Ribbentrop --- kedua Negara tersebut tidak akan saling menyerang dan kedua Negara tersebut akan saling bertransfer ilmu.

Saat Perancis jatuh ke tangan Jerman dengan mudah, Stalin pun semakin tidak ingin mendapat konflik diantara mereka selama Stalin membangun kekuatan untuk menghadapi serangan yang seakan sudah di depan mata. Tanggal 25 Juni 1940, Jerman menginvasi Soviet. Tentara Soviet di paksa mundur, namun Stalin tetap memaksa untuk menyerang dan membumihanguskan semua yang ada saat mereka mundur. Saat tentara Soviet semakin didesak mundur, Stalin menjadi cemas dan mengeluarkan:


#Order_no_270 --- memerintahkan para tentara untuk bertempur sampai titik darah penghabisan dan jika seorang tentara sedang terancam untuk ditangkap maka ia diharuskan untuk bunuh diri daripada ditangkap oleh musuh.

Kebrutalan Stalin ini juga terjadi kepada anaknya saat tertangkap dan Jerman ingin menukarkan nyawa anaknya dengan seorang panglima. Stalin menolak dengan mengatakan “aku tidak akan menukarkan panglima dengan seorang letnan.” dan akhirnya anak Stalin, Yakov, meninggal di kamp Jerman.


Januari 1942, pasukan Jerman berhasil dipukul mundur dari Rusia dan Stalin pun meminta agar pabrik meningkatkan kapasitas produksinya dan ia bersikap lebih baik kepada rakyatnya. Ia juga mengganti lagu kebangsaan Soviet dengan yang lebih patriotis.


Setelah gagal merebut Moskow, Hitler menyerang kota Stalingrad habis habisan. Disini Stalin mengeluarkan salah satu perintahnya paling terkenal:


#Not_A_Step_Back --- tentara diminta untuk tidak mundur. Jika tidak, mereka akan ditembaki oleh perwiranya.

Pertarungan di Stalingrad ini berlangsung selama hampir 1 tahun dengan kemenangan yang di pegang oleh Rusia.



ree

Perdana Menteri Inggris Clement Attlee; Presiden Amerika Serikat, #POTUS, Harry S. Truman; dan Joseph Stalin di Konferensi Potsdam, Juli 1945.

November 1943, Stalin bertemu Winston Churchill dan Presiden Roosevelt di Tehran membicarakan apa yang akan mereka lakukan setelah mengalahkan Nazi. 22 Juli 1944, Oprasi Bagration dilaksanakan dengan menghancurkan tentara Jerman. Setelah kemenangan ini Stalin menunjukan kekejamannya terhadap pengkhianat dengan cara membuang mereka ke kamp yang berada di Siberia. Pada bulan Febuari, ketiga pemimpin bertemu lagi dan Stallin meminta agar Jerman membayar kerugian perang Soviet karena Uni Soviet diminta untuk perang melawan Jepang dengan meminta kepulauan Sakhalin dan Kepulauan Kurill.


Saat Jerman dikepung oleh pasukan Rusia, Adolf Hitler memilih untuk bunuh diri dan ini membuat Stalin jengkel. Stalin pun secara diam-diam meminta bahwa tubuh Hitler dibawa ke Moskow dan menghilangkan semua yang tersisa untuk digunakan simpatisan Nazi.


Saat kekaisaran Jepang menyerah tanpa syarat dan berakhirnya PD II, Stalin menghadiri #Konferensi_Postdam dan menagih semua janji sekutu untuk membayar uang reparasi secepatnya namun pihak sekutu takut pihak yang kalah akan mengalami keterpurukan. Maka ditetapkanlah batasan-batasan yang boleh dilakukan oleh pemenang. Konferensi inilah yang memulai ketegangan Blok Timur dan Blok Barat yang belum usai setelah 5 dekade lebih.


Perang Dunia Kedua mengakibatkan perang dingin antara AS dan USSR. Stalin diam-diam melakukan riset senjata nuklir untuk pembuatan bom nuklir yang di tes di gurun luar Semipalatinsk, Kazakhstan. Stalin juga berniat untuk memaksimalkan pengaruh Soviet di dunia. Ia mengirim Molotov sebagai perwakilannya ke San Francisco untuk mengambil bagian dalam negosiasi untuk membentuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, dengan tujuan agar Soviet memiliki tempat pada Dewan Keamanan. Pada April 1949, blok-blok Barat mendirikan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation, NATO), seorang aliansi militer internasional dari negara-negara kapitalis. Di negara-negara Barat, Stalin makin digambarkan sebagai "diktator paling jahat yang hidup".


Stalin juga ingin mendominasi Soviet di Eropa Timur sambil meluaskan pengaruhnya di Asia. Stalin memiliki hubungan yang renggang dengan pemimpin Yugoslavia Josip Broz Tito karena serial berkelanjutan Tito untuk federasi Balkan dan bantuan Soviet untuk pasukan komunis di Perang Saudara Yunani yang sedang berlangsung. Pada Maret 1948, Stalin meluncurkan kampanye anti-Tito, karena jauh dari doktrin Marxis-Leninis dan memerintahkan pembunuhan Tito. Stalin berharap agar Jerman menjadi berada di bawah pengaruh Soviet atau masih netral dengan memblokade Berlin pada Juni 1948. Pada September 1949, blok-blok Barat mengubah Jerman Barat menjadi Republik Federal Jerman independen dan pasukan Soviet membuat Jerman Timur menjadi Republik Demokratik Jerman.


ree
#Mao_Zedong, salah satu tokoh komunisme paling berpengaruh di dunia, merupakan pendiri Republik Rakyat Cina (RRC).

Pada Oktober 1949, Partai Komunis Tiongkok pimpinan Mao Zedong meraih kekuasaan di Tiongkok. Secara pribadi, Stalin menyatakan bahwa ia tak mengira Komunis Tiongkok dan kemampuan mereka untuk memenangkan Perang Saudara Tiongkok. Pada Desember 1949, Mao mengunjungi Stalin. Awalnya, Stalin menolak untuk mengulang Traktat Tiongkok-Soviet tahun 1945, yang menguntungkan Uni Soviet atas Tiongkok. Stalin menyoroti bahwa Mao akan mengikuti contoh Tito dengan mendorong sebuah wadah yang terpisah dari pengaruh Soviet, dan mengetahui bahwa jika itu terjadi, ia akan menarik bantuan dari Tiongkok. Setelah Perang Dunia Kedua, Uni Soviet dan Amerika Serikat membagi Semenanjung Korea menghimpun pemerintah komunis di utara dan pemerintah pro-Barat di selatan. Pemimpin Korea Utara Kim Il-Sung mengunjungi Stalin pada Maret 1949 dengan tujuan meminta dukungan Stalin untuk menginvasi Korea Selatan. Stalin dan Mao meyakini bahwa pembalikan kemenangan akan terjadi.

 
 
 

Comments


© 2018 by hi(story);.

Proudly created with love from BRIXIST.

  • White Facebook Icon
  • White Twitter Icon
  • White Pinterest Icon
  • White Instagram Icon
bottom of page