top of page
Search

[3.2, Stalin] STALIN FOR THE WIN (Masa Tua -- Menjadi Sekretaris Jenderal)

  • Writer: hi(story)-teller
    hi(story)-teller
  • Feb 7, 2018
  • 1 min read

Updated: Feb 11, 2018

masa dimana permainan politiknya yang cerdik berakhir, menyisakan seorang Stalin yang sesungguhnya.


ree


Setelah Stalin menjadi sekretaris jendral, ia semakin berambisi untuk menjadi pengganti Lenin sebagai pemimpin Soviet. Ia semakin ingin menjatuhkan Trotsky sebagai saingan utamanya dan pada akhirnya Kamenev menuduh Stalin mencoba memusatkan kekuatan menciptakan “one man rule” dalam kongres Partai Komunis ke-14, 1925.


1926, Trotsky, Kamenev dan Zinoviev bergabung untuk melawan Stalin dan sepakat untuk menghentikan kegiatan faksional Stalin. Stalin pun mengancam untuk mengundurkan diri pada Desember 1926 dan Desember 1927. Oktober 1927, Zinoviev dan Trotsky dikeluarkan dari Komite Pusat. Kamenev, Zinoviev dan Trotsky ingin membentuk aliansi untuk menjatuhkan Stalin, namun Stalin telah mendapat sekutu baru (Kepala Koran Pravda, Ekonom terkemuka Nikolai Bukharin dan Perdana Mentri Soviet, ALeksei Rykov) sehingga Trotsky dan kawan kawan kalah suara di partai komunis dan saat kongres ke 15, Desember 1927, ketiganya tersingkir dari partai.


Kebijakan Stalin untuk menstabilkan kekuasaannya:

  1. Stalin melakukan “pembersihan” yaitu pembunuhan terhadap orang yang berpotensi menganggu jalannya pemerintahan.

  2. Stalin menetapkan Kolektivitas secara paksa dari petani. Jika ada petani yang menolak akan dibunuh atau dibiarkan mati kelaparan.

kebijakan Stalin memiliki kemiripan dengan kebijakan-kebijakan yang pernah diterapkan di Indonesia. Kebijakannya yang pertama mirip dengan Petrus pada masa pemerintahan Soeharto, sedangkan yang kedua mirip seperti kebijakan contingenten maupun verplichte leverantie yang pernah diterapkan oleh VOC pada masa penjajahan Belanda dahulu.

kebijakan Stalin ini menimbulkan kerusuhan dan sering di selesaikan dengan kebrutalan yang belum pernah dilihat oleh manusia. Karena tekanan yang lebih besar, Stalin menjadi lebih lembut dalam kebijakan Sosial Ekonomi tetapi masih belum cukup untuk menghentikan Busung Lapar Ukraina pada tahun 1932-1933 akibat panen yang buruk dan memakan sekitar 5 juta jiwa.

 
 
 

Comments


© 2018 by hi(story);.

Proudly created with love from BRIXIST.

  • White Facebook Icon
  • White Twitter Icon
  • White Pinterest Icon
  • White Instagram Icon
bottom of page